Bulan
ini adalah bulan yang terasa melelahkan bagiku, bulan yang bergerak sangat
perlahan dan sering membawaku dalam kegamangan. Bagaimana tidak, bulan januari
ini sangat jauh berbeda dengan bulan – bulan sebelumnya yang selalu dipenuhi
dengan padatnya aktifitas dan kenyataan bahwa aku memainkan berbagai peran
dalam sebuah kehidupan. Aktifitas sebagai pegawai sekaligus mahasiswa dan
seseorang yang sedang memulai usaha mandiri beserta program wirausaha mahasiswa
yang menyertainya. Hidup seakan terus diburu oleh berbagai pekerjaan, urusan
dan pertanggungjawaban.
Namun kini semua sudah berubah, berbagai macam urusan yang selalu membebaniku seolah – olah lenyap dan luruh. Tidak satu per satu, namun seketika bersamaan. Masa kontrak sebagai pegawai sudah habis dan tidak akan diperpanjang, kehidupan kuliahku menjadi mahasiswa yang rajin pun telah berakhir, hanya tinggal pengerjaan skripsi yang tidak memiliki jadwal tetap. Demikian juga kegiatan mahasiswa wirausaha pun telah berakhir dan menyisakan sebuah usaha mandiri yang terseok – seok aku berusaha membangunnya.
Awalnya,
aku merasakan senang dan “bebas” melakukan apapun tanpa harus terikat atau
bertanggung jawab kepada orang lain. Satu – satunya tanggung jawab adalah
tanggung jawab kepada pribadiku sendiri. Merasa bebas karena tidak selalu
dikejar deadline pekerjaan dan laporan, tidak lagi menerima tekanan dari aneka
macam tugas dosen, dan sekarang aku bisa merasakan dan memiliki waktu luang
untuk bersantai, duduk di teras sambiil membuat tulisan dan minum secangkir
kopi hitam, seperti yang aku lakukan sekarang ini.
Namun,
perasaan bebas dan longgar itu semakin lama terasa semakin membunuhku. Kebiasaanku
yang selalu memiliki aktifitas padat dan “sibuk” ternyata menjadi sumber
semangat bagi kehidupanku. Karena bagaimanapun juga, kesibukan telah cukup lama
mengalir dalam darahku dan menjadi semangat yang menyala dalam nafasku. Dan begitulah,
aku mulai merasakan sebagaian hidupku menjadi kosong. Dan aku pun tau
alasannya.
Kehidupan
yang berjalan perlahan, aku sadari dan yakini bukanlah kehidupanku yang
sebenarnya. Karena kehidupanku adalah sebuah dinamisasi yang bergerak cepat dan
bergairah. Dan sekarang rasanya sudak cukup untukku terlena dalah keluangan. Bukanlah
sebuah pilihan bijak jika aku terus berkubang dalam kehidupan yang perlahan
mulai mengusik dan memberikan beban moral yang berat dan semakin berat saja. Sekarang
aku akan mulai bergerak dalam koridor fokus utamaku yaitu usaha mandiri. Dan Januari
2014, disini lah aku akan memulainya.
Bantul, 17 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar