Sabtu, 02 Juli 2011

Selayang Pandang Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan propinsi terkecil kedua setelah propinsi DKI Jakarta dan terletak di tengah pulau Jawa, dikelilingi oleh propinsi Jawa Tengah dan termasuk zone tengah bagian selatan dari formasi geologi pulau jawa.Di sebelah selatan propinsi terdapat garis pantai sepanjang 110 km berbatasan dengan Samudera Indonesia, di sebelah utara menjulang tinggi gunung berapi paling aktif di dunia Merapi (2.968 m). Luas keseluruhan Propinsi DIY adalah 3.185,8 km dan kurang dari 0,5 % luas daratan Indonesia. D isebelah barat mengalir sungai Progo, yang berawal dari Jawa Tengah, dan sungai Opak di sebelah timur yang bersumber di puncak gunung api Merapi, yang bermuara di laut Jawa sebelah selatan.
Ibukota propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Yogyakarta, sedangkan kota-kota yang terdapat dalam wilayah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah bantul, Wates, Sleman, Wonosari. Secara administratif DIY dibagi dalam 1 (satu) kota dan 4 (empat) kabupaten, dimana Yogyakarta membentuk kesatuan adiministrasi tersendiri.

Jarak ke ibu kota negara, Jakarta adalah 600 km, sedangkan kota-kota besar yang dekat adalah Semarang di Jawa Tengah ( 120 km)dan Surabaya di Jawa Timur (320 km)


Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 14 produk unggulan :

No.

Nama produk unggulan

No.

Nama produk unggulan

1.

Kerajinan Batik

8.

Kerajinan Anyaman Pandan

2.

Tekstil

9.

Kerajinan Anyaman Bambu

3.

Garmen

10.

Kerajinan Kulit

4.

Kerajinan Perak

11.

Sarung Tangan

5.

Kerajinan Kayu

12.

Kulit disamak

6.

Mebel / Furniture

13.

Kerajinan Gerabah

7.

Kerajinan Batu Putih

14.

Jamur Merang dalam kaleng


Batik (Batik)

Yogyakarta, dikenal sebagai kota batik, baik motif batik klasik maupun modern. Ada 400 motif batik khas Yogyakarta,


Motif batik klasik :
Motif Perang
Motif Geometri
Motif Banji
Motif Tumbuhan Menjalar
Motif Tumbuhan Air
Motif Bunga
Motif Satwa dalam alam kehidupan dan lain-lain

Industri batik bisa ditemui di wilayah DIY

No.

Lokasi Produksi

Daerah Produksi

1.

Kota

Tirtodipuran, Panembahan, Prawirotaman

2.

Bantul

Wijirejo, Wukirsari dan Murtigading

3.

Kulonprogo

Hargomulyo, Kulur dan Sidarejo

4.

Gunungkidul

Nitikan dan Ngalang


Textil (Textile)

Tekstil adalah industri pembuat kain lembaran yang bisa dikategorikan pembuat bahan baku untuk perusahaan pakaian jadi. Tekstil termasuk penyumbang pendapatan asli daerah terbesar, tekstil menduduki posisi ini karena perusahaan tekstil menyuplai produknya tidak hanya untuk diekspor melainkan juga disuplai di dalam negeri sendiri dan juga ke berbagai perusahaan pakaian jadi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakartra.

Pakaian Jadi (Garment)

Produk pakaian jadi dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah memberikan andil yang cukup besar dalam mendukung konveksi sebagai komoditi andalan nasional. Potensi tenaga kerja yang berketrampilan dan keberadaan pabrik-pabrik tekstil serta beranekaragam bahan tekstil, memberikan dukungan berkembangnya industri pakaian jadi di Yogyakarta.


Batu Putih (Limestone)

Industri kerajinan batu putih di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada dewasa ini mengalami peningkatan yang cukup pesat, terbukti dengan mulai banyak bermunculan workshop-workshop kecil batu putih di Yogyakarta.

Mebel (Furniture)

Mebel juga mengalami perkembangan yang pesat dan seolah tidak mau kalah dengan perkembangan industri kayu. Mebel yang dihasilkan beragam bentuk dan modelnya baik jenis repro maupun desain baru dengan berbagai fungsi dan kegunaan yang mempunyai daerah pemasaran luas ke seluruh dunia.


Perak (Silver)

Produksi kerajinan perak di Yogyakarta hanya dapat ditemui di daerah Kotagede, dan ketenaran Kotagede sendiri sudah mendunia, maka tidak mengherankan jika Kotagede menjadi alah satu objek dan daya tarik wisata tersendiri bagi wisatawan manca negara maupun domestik.

Gerabah (Earthenware)

Upaya penganekaragaman produk berkembang pesat sehingga barang kerajinan gerabah yang dihasilkan tidak hanya benda-benda fungsional yang beraneka ragam dan benda-benda yang diminati oleh berbagai kalangan khususnya kalangan menengah keatas.


Kerajinan Kayu (Wooden Craft)

Kerajinan pada asal mulanya hanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat-alat dapur, atpi seiring dengan perkembangan jaman maka kerajinan berbahan baku kayu mengalami pengembangan fungsi dan nilai yang besar, misalnya bebagai benda hias.

Anyaman (Plaited Product)

Kerajinan yang perkembangannnya mengalami peningkatan yang pesat dan diminati oleh berbagai kalangan baik dalam maupun luar negeri adalah kerajinan anyaman serat alam. Berbagai bahan dari serat alam seperti mendong, gebang, serta agel dan gedebog pisang sangat menarik untuk dibuat kerajinan. Jenis barang kerajinan yang terbuat dari bahan baku tersebut antara lain berbagai tas, taplak meja, perlengkapan meja makan bahkan hingga kotak pakaian dan benda fungsional lainnya.

Kerajinan anyam-anyaman pada awalnya hanya terbatas pada hobi yang kemudian terus berkembang pesat pada bahan-bahan lain terutama serat tumbuh-tumbuhan, seperti : sisal, pandan, mendong, serta agel dan lain-lain. Para pengusaha dan pengrajin yang memproduksi barang kerajinan ini sebagian besar di daerah Kulon Progo, namun ada juga yang di daerah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.

Sentra Industri / Industrial Center

No.

Nama Produksi

Lokasi Industri

1.

Perak / Silver

Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta

2.

Batik / Batik

Desa Wijirejo dan Wukirsari, Kab. Bantul

3.

Kerajinan Kayu / Woodcraft

Kerajinan Kayu Putat, Gunungkidul
Kerajinan Kayu Pucung, Bantul
Kerajinan Kayu Pajangan, Bantul

4.

Pakaian Jadi / Garment

Mlangi, Kab. Sleman
Purbayan, Kotagede, Yogyakarta
Imogiri, Kab. Bantul

5.

Anyaman / Plaited Material

Moyudan, Kab. Sleman
Minggir, Kab. Sleman
Muntuk, Kab. Bantul
Ngawen, Kab. Gunungkidul

6.

Kerajinan Gerabah / Eartheware Vessel

Kasongan, Kab. Bantul
Pundong, Kab. Bantul

sumber: potensidaerah.ugm.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar