Kamis, 25 November 2010

Hidup adalah Sebuah Pilihan

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang
baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya
kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, "
Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka
dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan
mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena
sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari
yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana
melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku
temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang
menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.

Bagaimana kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan
berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada
di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu
memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih
untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih
belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat
memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya..
Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata Jerry,
"Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan
adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan.
Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu.
Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu,
bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah
terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak
terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba
membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor
kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan
dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry
dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di
dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.

Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku dapat yang
lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku?"
Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang
dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci
pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku
tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih
untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, " Para ahli medisnya
hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku
ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku
jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus
mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang bertanya
padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku..

Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku
menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa mereka aku
katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup,
bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikapnya
hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat
memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain
adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal
dalam hidup akan jadi lebih mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar